Tuesday 21 April 2015

OPINI PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pada kesempatan kali ini, saya atau saya akan mengeluarkan seluruh pendapat saya mengenai masalah pendidikan di Indonesia. Saya bukan mencari-cari kekurangan pendidikan bangsa ini, tetapi untuk mengingat kembali masalah-masalah yang pernah terjadi di tanah air untuk dapat kita perbaiki bersama.

Berbicara mengenai Pendidikan di Indonesia tentu banyak faktor-faktor penghambat yang mesti diperbaiki di Indonesia. Menurut saya, dari sekian banyaknya faktor penghambat tersebut, permasalahan pendidikan adalah salah satu faktor utama penghambat suatu Negara berkembang seperti Indonesia untuk menjadi Negara maju. Di Indonesia, pendidikan memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Masalah pendidikan menjadi hal yang menarik untuk selalu diperbincangkan. Pendidikan merupakan gerbang utama dan pertama yang harus dilewati suatu Negara untuk menuju Negara maju. Apabila kualitas pendidikan suatu Negara itu bagus, maka calon-calon pemimpin bangsa juga akan cemerlang seperti yang kita harapkan. Mereka inilah gerbang keduanya. Jadi, apabila gerbang utama rusak, maka akan rusak pula gerbang selanjutnya. Begitu juga sebaliknya. Berikut ini akan saya jelaskan secara singkat dan padat hal-hal apa yang harus diperbaiki dan diperhatikan pemerintah dalam sistem pendidikan di Indonesia sehingga terwujudnya Indonesia yang lebih baik.

1. Ujian Nasional atau UN di Indonesia.
Ujian nasional tidak lagi menimbulkan efek positif kepada siswa, guru sampai kepala sekolah. Malah sebaliknya. Pastinya pihak sekolah sangat ingin untuk mempertahankan citra sekolahnya. Apabila ada satu siswa yang tidak lulus, ini akan menimbulkan efek yang besar buat sekolah, untuk itu banyak cara-cara yang mestinya tidak dilakukan sekolah untuk mensukseskan ujian nasional. Dilain sisi, siswa-siswi yang benar-benar belajar tidak ada cara lain untuk lulus selain dengan cara belajar. Namun tak semua siswa-siswi yang masuk dalam kategori tersebut. Karena kebanyakan dari siswa-siswi kita hanya berusaha untuk mendapatkan nilai yang tinggi dengan berbagai macam cara. Sampai hal yang tidak perlu dilakukan oleh guru yaitu memberikan kunci jawaban kepada siswanya  dan konon kabarnya, ada sekolah yang sampai membentuk tim untuk mensukseskan UN, dengan membantu siswa agar lulus. Semua hal itu dilakukan hanya demi sebuah kelulusan. Maka tak salah sistem pendidikan kita sekarang akan melahirkan sosok pemimpin rakyat yang tidak amanah dan korupsi. Ditambah rendahnya kualitas kertas ujian yang mudah sobek dan keterlambatan pendistribusian soal-soal ke sekolah-sekolah di beberapa provinsi atau kota, seperti Bogor, Sumatera Utar dan lain-lain. Menyebabkan tingginya tingkat kebocoran soal bagi daerah yang belum mendapatkan soal. Itu semua harus menjadi baham perhatian yang tinggi bagi pemerintah.

2. Sarana dan Prasarana Sekolah.
Tidak lengkapnya sarana dan prasarana masih menjadi masalah utama bagi setiap sekolah di Indonesia. Padahal sarana dan prasarana merupakan penunjang proses pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembelajaran pada siswa. Sarana dan prasarana di daerah-daerah yang terpencil atau desa sangat berbeda jauh dengan yang di kota. Kasus seperti ini akan menimbulkan kesenjangan mutu pendidikan. Cukup banyak sekali peserta didik di daerah yang terpencil yang tidak bisa menikmati sarana dan prasaranan yang ada di kota. Selain itu masih banyak sekali fasilitas-fasilitas sekolah yang tidak memenuhi standard an tidak layak pakai. Kalau boleh jujur, di daerah saya di Pekanbaru cukup banyak fasilitas-fasilitas yang tidak layak pakai. Khususnya pada tingkat SMP. Minimnya sarana dan prasarana akan menimbulkan efek negative bagi siswa. Karena, bakat dan minat siswa tidak akan tersalurkan secara penuh, dan para pelajar akan mengalokasikan kelebihan waktunya untuk hal-hal negatif. Perawatan yang buruk adalah salah satu faktornya. Sikap acuh tak acuh dari semua komponen sekolah dan kurangnya pengawasan pemerintah mengakibatkan buruknya sarana dan prasarana sekolah. Ditambah lagi alokasi dana yang terlambat dan penyalahgunaan dana administrasi sekolah. Ini hal yang sering kita lihat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini akan membuat semakin lambatnya titik keberhasilan pendidikan di sekolah tersebut.

3. Kesenjangan Pendidikan.
Hal ini terlihat jelas dengan adanya perbedaan kualitas pendidikan di desa dan di kota. Banyak sekali anak-anak desa yang tidak sekolah dengan alasan tidak ada sekolah dan biaya yang mahal. Mereka lebih senang membantu orang tua mereka bekerja daripada belajar dengan biaya mahal.

4. Mahalnya Biaya Pendidikan.
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah.