Wednesday 17 June 2015

Teknologi Komunikasi Berdampak Pada Gaya Hidup



Kevin Kelly, redaktur Majalah Wired terbitan Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul “Hukum baru Ekonomi di Era Digital” telah mengisyaratkan masalah ini bahwa hukum dan struktur kehidupan terus mengalami perubahan dengan cepat di era internet dan pola pandang manusia tentang kehidupan dari tradisional terus berkembang ke arah modern. Dalam hal ini, internet sebagai simbol teknologi abad ini memiliki karakteristik unik dalam mempengaruhi opini serta keyakinan manusia dikarenakan maraknya internet serta penggunaan massal oleh manusia itu sendiri.

Mereka sekali saja menggunakan teknologi ini sangat sulit untuk meninggalkannya dan mengingat teknologi setiap saat terus mengalami perkembangan, maka manusia tidak memiliki peluang untuk memikirkan dirinya sendiri. Meski saat ini mayoritas pengguna internet adalah pemuda, namun kecenderungan generasi lalu untuk memanfaatkan fenomena ini mengindikasikan pengaruh kuat internet.

Kebanyakan orang di milenium baru harus mengenal komputer dan teknologi modern lain untuk hidup. Di sisi lain, internet secara potensial bisa menjadi ancaman dan juga bisa menjadi peluang emas. Meningkatnya kemampuan mahasiswa, dosen dan ilmuwan mengakses laman-laman internet serta interaksi luas dan cepat sains dengan seluruh ilmuwan berhutang banyak terhadap internet. Dari sudut meningkatnya kesadaran politik, sosial dan pendapat yang beragam serta peluang dialog dan mengungkapkan pendapat seseorang juga membuat peran internet tak dapat dipungkiri.

Namun ada kesulitan di sini, bahwa fasilitas dunia maya memainkan peran luas dalam menggiring dan mengontrol opini publik. Mayoritas sosiolog dan pengamat komunikasi meyakini bahwa proses pengumpulan data, seleksi, dan penyebaran data di media bukan sesuatu yang netral dan lepas dari motivasi tertentu. Namun menurut mereka proses tersebut sarat dengan tujuan baik budaya, politik maupun sosial.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan tidak adanya upaya pemimpin masyarakat serta pejabat untuk menyebarkan budaya tepat dan pendidikan penggunaan teknologi ini, nilai-nilai lokal di sebuah masyarakat semakin pudar. Nilai-nilai seperti rasa malu, kehormatan perempuan, spiritualitas, kesucian keluarga, kepribadian manusia serta nilai-nilai lokal lain sebuah negara semakin mengalami kemunduran. Hal ini dapat dicari sebabnya dengan maraknya pengiriman gambar tak bermoral melalui bluetooth dan email di antara anggota masyarakat.

Di sisi lain, penggunaan internet yang melebihi batas membuat pengguna semakin kecanduan baik mental maupun pemikiran terhadap teknologi maju ini. Parahnya sebagian pengguna internet memilih berlindung dalam kehidupan maya ketimbang kehidupan riil. Oleh karena itu, kelompok ini sangat rentan terkena krisis kepribadian dan gangguan mental.

Sarana komunikasi dan interaksi baru, khususnya internet, membuka iklim yang lebih luas dan mendunia bagi pengguna, sebuah iklim yang mampu mengenalkan pengguna beragam model kehidupan dan serta memberikan pengalaman kehidupan global. Di iklim ini, model kehidupan lokal tidak dapat mempertahankan kekuatannya dan dengan mudah menyerahkan posisinya kepada model kehidupan lain.

Sebuah masyarakat yang tidak memiliki kemampuan besar memanfaatkan sains, teknologi dan budaya, maka internet dengan mudah menguasai dan mengontrol hubungan sosial dan wawasan setiap individunya. Dalam kondisi seperti ini, nilai-nilai yang diincar oleh produsen teknologi modern akan dipaksakan kepada pengguna baru. Nilai-nilai Liberal Barat seperti individualisme, konsumtif, hedonisme dan semakin kuatnya toleransi di antara sesama akan semakin menonjol.

Kini jika rasa percaya diri dan identitas nasional seseorang semakin kokoh maka perlawanan terhadap nilai-nilai asing yang disebarkan melalui sarana komunikasi modern akan semakin kuat pula. Mengingat teknologi memiliki karakteristik umum, maka ia melahirkan keyakinan yang terkadang bertolak belakang dengan norma-norma yang ada. Karakteristik ini muncul seiring dengan kemajuan di bidang teknologi dan internet serta dibarengi dengan aksi pengambilan jarak dari norma-norma lokal serta diterimanya norma baru. Hasilnya adalah terkadang norma baru tersebut kontradiksi dengan norma lokal sebuah masyarakat.

Perubahan ini dapat disaksikan dalam pandangan tentang seks serta gender. Contoh yang paling nyata di bidang gender adalah perubahan pola pandang pria dan wanita terhadap feminitas dan peran wanita, kecenderungan yang besar terhadap transeksual, kecondongan terhadap pernikahan sesama jenis, kejahatan seks baru, maraknya situs porno, mudahnya menjalin hubungan ilegal di dunia maya serta aksi penyiksaan terhadap anak-anak.

Dewasa ini 30 persen browsing internet terkait studi keagamaan. Internet dapat menjadi sarana penting untuk menyebarkan agama dan spiritualitas di dunia. Laju teknologi informasi secara umum dan internet khususnya, telah memberi peluang luar biasa untuk mempermudah studi agama dan para pencari spiritualitas di banding dengan masa lalu. Berdasarkan data yang ada, dari enam pengguna internet di dunia, sedikitnya satu orang aktif mencari pengetahuan agama. Meski demikian, berbagai riset menunjukkanbahwa lembaga-lembaga agama belum memahami sepenuhnya kapasitas dan fasilitas teknologi ini untuk menyebarkan ajaran Ilahi. Sayangnya mereka tidak memanfaatkan teknologi ini secara tepat dan luas untuk menarik para pemuda ke arah agama dan spiritualitas.

Tapi begitu di internet juga marak disebar beragam agama palsu dan tradisi menyimpang dari agama. Parahnya situs-situs seperti ini juga banyak peminatnya. Situs-situs yang mengusung agama palsu ini mengedepankan daya tarik insting hewani dan seks serta mengisi kekosongan spiritual dan menciptakan adab palsu dapat menjerat mereka yang haus agama dan mereka yang tidak memiliki pemahaman mendalam tentang agama. Munculnya beragam tareqat dan pemikiran baru dari dunia maya ini menguatkan betapa seriusnya masalah ini.

Karakteristik internet adalah kemudahan aksesnya dan hal ini ditandai dengan informasinya yang umum serta penggunaannya yang sederhana di samping luasnya fasilitas dan kemampuan. Kondisi ini juga memicu kejahatan yang sebelumnya hanya terjadi di dunia nyata, kini dengan mudah dilakukan di dunia maya. Kejahatan ini sepertinya semakin meningkat bersamaan dengan kemampuan besar situs internet sehingga angkanya pun semakin membengkak.

Di sisi lain, terpencarnya manajemen dunia maya di dunia dan tidak adanya manajemen yang terfokus terhadap  dunia maya tersebut, ditambah dengan kebebasan luas internet  dan tidak adanya undang-undang ketat mengenai internet membuat pengguna semakin mudah dan tanpa rasa takut akan akibat perbuatannya, melakukan pelanggaran terhadap norma-norma yang ada. Situs-situs porno dalam hal ini dapat menjadi contoh nyata akan kondisi tersebut.

Kehidupan di era modern memaksa manusia untuk memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu, mereka yang berkecimpung di sektor budaya harus memiliki pandangan baru dalam kebijakan komunikasi dan lokalnya. Strategi ini harus bertumpu pada persatuan dan budaya lokal. Jika dapat sisi positif penggunaan teknologi baru ini diperkuat, maka ada harapan dalam meniti fase tradisional ke fase modern, maka ufuk terang akan terbentang luas. Generasi modern didefinisikan sebagai manusia-manusia yang berkembang dalam kondisi kehidupan modern dan bagian dari kehidupan ini untuk generasi mendatang dari sisi hubungan dan interaksi dunia maya melalui konteks sarana teknologi.(IRIB Indonesia)  


Remaja dan Gadget


Kehadiran telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah merubah kehidupan manusia. Jarak selama ini dianggap menjadi biang keladi kesulitan itu, tidak kuasa lagi menghalangi. Sebagian besar remaja zaman sekarang merasa dirinya sangat tergantung pada Handphone. Menurutnya, kehadiran ponsel sangat membantu kemudahan hidup, komunikasi. Tujuan kemudahan hidup itu pula yang memaksa dirinya memutuskan menggunakan ponsel beberapa tahun silam. Alasannya biar bisa berkomunikasi dengan mudah.
Sebagian besar para remaja mengatakan bahwa tujuan utama menggunakan ponsel adalah, “Sebagai alat komunikasi dan sebagai penyambung silaturahmi, sebagai hiburan, dan tidak menutup kemungkinan sebagai alat tambahan membantu dalam kelancaran berbisnis.”
Tak bisa dipungkiri lagi, bagi mereka yang hidup di perkotaan, di dunia modern yang menuntut segala sesuatunya serba cepat dan mudah, memiliki ponsel seperti sebuah keniscayaan. Celah ini tentu menjadi peluang besar para perusahaan komunikasi untuk merauk keuntungan. Mereka berlomba-lomba mengembangkan teknologi yang telah ada guna melahirkan produk-produk baru yang bakal mengisi pasar. Melalui inovasi-inovasi, mereka memaksa insan-insan perkotaan menambah kebutuhan hidupnya. Perkembangan teknologi tentu tidak mungkin mencapai kata sempurna dalam arti sesungguhnya. Oleh karena itu, tidak ada satu teknologi pun yang dikembangkan telah mencapai fase final. Inovasi-inovasi dan penemuan-penemuan berikutnya tetap mengikuti sebuah pencapaian yang telah ada. Proses pun terus berlanjut, mengikuti hasrat, nafsu, dan kebutuhan manusia.
Satu hal yang tidak dapat dihindari adalah teknologi pasti menghadirkan efek samping yang memengaruhi kehidupan manusia. Sekecil apa pun, teknologi pasti memiliki sifat “memaksa”, membuat manusia menjadi tergantung padanya.
Ketergantungan Terhadap Handphone
Beberapa orang mengaku ketergantungannya pada ponsel telah mencapai taraf yang tinggi. Kendati demikian, sifat “memaksa” itu sangat relatif, tentunya. Di tempat-tempat yang jauh dari hingar-bingar perkotaan yang dibalut kemajuan teknologi, mungkin saja masyarakatnya masih belum mampu memba¬yangkan wujud ponsel. Kemajuan peradaban manusia yang beriring dengan berkembangnya kebutuhan hidup, telah memaksanya kehadiran ponsel. Kehadirannya telah mengubah pola hidup manusia. Ponsel menjadi pemeran penting yang membentuk gaya hidup seseorang dan juga masyarakat. Kata orang pintar, inilah kemajuan zaman. Suka atau tidak kehadirannya tak dapat dielakkan.
Dampak Positif dan Negatif Handphone
Kemajuan teknologi ponsel yang sangat pesat menimbulkan dampak positif dan negative bagi para penggunanya, khususnya para remaja.
Dampak Positif :
Mempermudah komunikasi. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. Memperluas jaringan persahabatan.
Dampak Negatif :
Mengganggu Perkembangan Anak :
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu remaja dalam menerima pelajaran di sekolah/di kampus. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ujian. Bermain game saat guru/dosen menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi. Efek radiasi
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya remaja lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen. Rawan terhadap tindak kejahatan.
Ingat, remaja dan pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku remaja.
Jika tidak ada kontrol dari orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat seorang pelajar. Pemborosan
Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja. Kesimpulan dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembagan teknologi sekarang yang cukup modern dapat mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia. Maraknya HP sekarang juga sudah merusak akhlak pelajar di negeri kita. Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan bahwa menggunakan HP lebih baik tidak pada waktu belajar dan jauhkanlah anak dari suka melihat dan menggunakan HP dengan tidak seharusnya/semestinya.


Hari Pasar Dan Modal Indonesia


Dengan adanya hari pasar dan modal indonesia, pasar akan mencatat pencapaian dan perkembangan yang luar biasa di tahun sebelumnya. Adapun informasi mengenai pertumbuhan indeks yang cukup signifikan juga menunjukan kokohnya fundamental dan semakin menariknya pasar Indonesia.
Secara umum terdapat banyak fungsi dari pasar Indonesia. Seperti sarana penambah modal bagi usaha. Dengan begitu perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Yang kemudian saham saham ini akan dibeli oleh masayarakat umum, perusahaan perusahaan lain , lembaga

Tuesday 21 April 2015

OPINI PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pada kesempatan kali ini, saya atau saya akan mengeluarkan seluruh pendapat saya mengenai masalah pendidikan di Indonesia. Saya bukan mencari-cari kekurangan pendidikan bangsa ini, tetapi untuk mengingat kembali masalah-masalah yang pernah terjadi di tanah air untuk dapat kita perbaiki bersama.

Berbicara mengenai Pendidikan di Indonesia tentu banyak faktor-faktor penghambat yang mesti diperbaiki di Indonesia. Menurut saya, dari sekian banyaknya faktor penghambat tersebut, permasalahan pendidikan adalah salah satu faktor utama penghambat suatu Negara berkembang seperti Indonesia untuk menjadi Negara maju. Di Indonesia, pendidikan memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Masalah pendidikan menjadi hal yang menarik untuk selalu diperbincangkan. Pendidikan merupakan gerbang utama dan pertama yang harus dilewati suatu Negara untuk menuju Negara maju. Apabila kualitas pendidikan suatu Negara itu bagus, maka calon-calon pemimpin bangsa juga akan cemerlang seperti yang kita harapkan. Mereka inilah gerbang keduanya. Jadi, apabila gerbang utama rusak, maka akan rusak pula gerbang selanjutnya. Begitu juga sebaliknya. Berikut ini akan saya jelaskan secara singkat dan padat hal-hal apa yang harus diperbaiki dan diperhatikan pemerintah dalam sistem pendidikan di Indonesia sehingga terwujudnya Indonesia yang lebih baik.

1. Ujian Nasional atau UN di Indonesia.
Ujian nasional tidak lagi menimbulkan efek positif kepada siswa, guru sampai kepala sekolah. Malah sebaliknya. Pastinya pihak sekolah sangat ingin untuk mempertahankan citra sekolahnya. Apabila ada satu siswa yang tidak lulus, ini akan menimbulkan efek yang besar buat sekolah, untuk itu banyak cara-cara yang mestinya tidak dilakukan sekolah untuk mensukseskan ujian nasional. Dilain sisi, siswa-siswi yang benar-benar belajar tidak ada cara lain untuk lulus selain dengan cara belajar. Namun tak semua siswa-siswi yang masuk dalam kategori tersebut. Karena kebanyakan dari siswa-siswi kita hanya berusaha untuk mendapatkan nilai yang tinggi dengan berbagai macam cara. Sampai hal yang tidak perlu dilakukan oleh guru yaitu memberikan kunci jawaban kepada siswanya  dan konon kabarnya, ada sekolah yang sampai membentuk tim untuk mensukseskan UN, dengan membantu siswa agar lulus. Semua hal itu dilakukan hanya demi sebuah kelulusan. Maka tak salah sistem pendidikan kita sekarang akan melahirkan sosok pemimpin rakyat yang tidak amanah dan korupsi. Ditambah rendahnya kualitas kertas ujian yang mudah sobek dan keterlambatan pendistribusian soal-soal ke sekolah-sekolah di beberapa provinsi atau kota, seperti Bogor, Sumatera Utar dan lain-lain. Menyebabkan tingginya tingkat kebocoran soal bagi daerah yang belum mendapatkan soal. Itu semua harus menjadi baham perhatian yang tinggi bagi pemerintah.

2. Sarana dan Prasarana Sekolah.
Tidak lengkapnya sarana dan prasarana masih menjadi masalah utama bagi setiap sekolah di Indonesia. Padahal sarana dan prasarana merupakan penunjang proses pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembelajaran pada siswa. Sarana dan prasarana di daerah-daerah yang terpencil atau desa sangat berbeda jauh dengan yang di kota. Kasus seperti ini akan menimbulkan kesenjangan mutu pendidikan. Cukup banyak sekali peserta didik di daerah yang terpencil yang tidak bisa menikmati sarana dan prasaranan yang ada di kota. Selain itu masih banyak sekali fasilitas-fasilitas sekolah yang tidak memenuhi standard an tidak layak pakai. Kalau boleh jujur, di daerah saya di Pekanbaru cukup banyak fasilitas-fasilitas yang tidak layak pakai. Khususnya pada tingkat SMP. Minimnya sarana dan prasarana akan menimbulkan efek negative bagi siswa. Karena, bakat dan minat siswa tidak akan tersalurkan secara penuh, dan para pelajar akan mengalokasikan kelebihan waktunya untuk hal-hal negatif. Perawatan yang buruk adalah salah satu faktornya. Sikap acuh tak acuh dari semua komponen sekolah dan kurangnya pengawasan pemerintah mengakibatkan buruknya sarana dan prasarana sekolah. Ditambah lagi alokasi dana yang terlambat dan penyalahgunaan dana administrasi sekolah. Ini hal yang sering kita lihat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini akan membuat semakin lambatnya titik keberhasilan pendidikan di sekolah tersebut.

3. Kesenjangan Pendidikan.
Hal ini terlihat jelas dengan adanya perbedaan kualitas pendidikan di desa dan di kota. Banyak sekali anak-anak desa yang tidak sekolah dengan alasan tidak ada sekolah dan biaya yang mahal. Mereka lebih senang membantu orang tua mereka bekerja daripada belajar dengan biaya mahal.

4. Mahalnya Biaya Pendidikan.
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah.


Friday 2 January 2015

Agama dan Konflik Masyarakat



Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.

Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktek agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.

Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman, sistem kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas. Namun, dalam kata-kata Émile Durkheim, agama berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata sosial" Émile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya. Sebuah jajak pendapat global 2012 melaporkan bahwa 59% dari populasi dunia adalah beragama, dan 36% tidak beragama, termasuk 13% yang ateis, dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahun 2005. Rata-rata, wanita lebih religius daripada laki-laki . Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur sinkretisme

Agama Sebagai Faktor Konflik Di Masyarakat

Agama dalam satu sisi dipandang oleh pemeluknya sebagai sumber moral dan nilai, sementara di sisi lain dianggap sebagai sumber konflik. Menurut Afif Muhammad: Agama acap kali menampakkan diri sebagai sesuatu yang berwajah ganda”. Sebagaimana yang disinyalir oleh John Effendi yang menyatakan bahwa Agama pada sesuatu waktu memproklamirkan perdamaian, jalan menuju keselamatan, persatuan dan persaudaraan. Namun pada waktu yang lain menempatkan dirinya sebagai sesuatu yang dianggap garang-garang menyebar konflik, bahkan tak jarang, seperti di catat dalam sejarah, menimbulkan peperangan.

Sebagaiman pandangan Afif Muhammad, Betty R. Scharf juga mengatakan bahwa agama juga mempunyai dua wajah. Pertama, merupakan keenggaran untuk menyerah kepada kematian, menyerah dan menghadapi frustasi.

Kedua, menumbuhkan rasa permusuhan terhadap penghancuranb ikatan-ikatan kemanusiaan. Fakta yang terjadi dalam masyarakat bahwa “Masyarakat” menjadi lahan tumbuh suburnya konflik. Bibitnya pun bias bermacam-macam. Bahkan, agama bias saja menjadi salah satu factor pemicu konflik yang ada di Masyarakat itu sendiri.

Agama dan Indikasi Konflik

Factor Konflik yang ada di Masyarakat secara tegas telah dijelaskan dalam Al-qur’an seperti dalam surat Yusuf ayat 5, disana dijelaskna tentang adanya kekuatan pada diri manusia yang selalu berusaha menarik dirinya untuk menyimpang dari nilai-nilai dan Norma Ilahi. Atau, secara kebih jelas, disebutkan bahwa kerusakan diakibatkan oleh tangan manusia, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Rom ayat 41. Ayat-ayat ini bisa dijadikan argumentasi bahwa penyebar konflik sesungguhnya adalah manusia.

Salah satu cikal bakal konflik yang tidak bisa dihindari adalah adanya perbedaan pemahaman dalam memahami ajaran agama masing-masing pemeluk. Peking tidak konflik terjadi intra Agama atau disebut juga konflik antar Madzhab, yang diakibatkan oleh perbedaan pemahaman terhadap ajaran Agama.

Ada dua pendekatan untuk sampai pada pemahaman terhadap agama. Pertama, Agama di pahami sebagai suatu doktrin dan ajaran. Kedua, Agama di pahami sebagai aktualisasi dari doktrin tersebut yang terdapat dalam sejarah. Dalam ajaran atau doktrin agama, terdapat seruan untuk menuju keselamatan yang dibarengi dengan kewajiban mengajak orang lain menuju keselamatan tersebut. Oleh karena itu, dalam setiap agama ada istilah-istilah Dakwah, meskipun dalam bentuk yang berbeda. Dakwah merupakan upaya mensosialisasikan ajaran agama
.
Bahkan, tidak jarang masing-masing agama menjastifikasikan bahwa agamanyalah yang paling benar. Apabila kepentingan ini di kedepankan, masing-masing agama akan berhadapan satu sama lain dalam menegakkan hak kebenarannya. Ini yang memunculkan adanya entimen agama. Dan inilah yang kemudian melahirkan konflik antar agama, bukan intra agama.

Langkah-langkah berikut akan meminimalkan konflik agama yaitu sebagai berikut :

  1. Menonjolkan segi-segi persamaan dalam agama, tidak mempedebatkan segi-segi perbedaan dalam agama.
  2. Melakukan kegiatan social yang melibatkan para pemeluk agama yang berbeda.
  3. Mengubah orientasi pendidikan agama yang menekankan aspek sektoral fiqhiyah menjadi pendidikan agama yang berorientasi pada pengembangan aspek universal rabbaniyah.
  4. Meningkatkan pembinaan individu yang mengarah pada terbentuknya pribadi yang memiliki budi pekerti yang luhur dan akhlakuk karimah.
  5. Menghindari jauh-jauh sikap egoisme dalam beragama.

Monday 24 November 2014

IPTEK dan Kemiskinan

Pengertian Ilmu Pengetahuan



Di kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa “ilmu” itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dalam pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan akumulatif. Sedangkan dalam memberikan pengertian pada “pengetahuan”, Bacon dan David Home, menyatakan pengetahuan sebagai pengalaman indera dan bathin, Immanuel Kant menyatakan bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman, sedangkan teori Phyrro menjelaskan bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.

Dari pandangan diatas, kita memperoleh sumber-sumber pengetahuan yaitu : ide, kenyataan, kegiatan akal budi, pengalaman atau meragukan karena tidak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti. Sedangkan secara umum, dapat diartikan bahwa pengetahuan adalah kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan, dan penerangan-penerangan yang keliru.

Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu :

  1. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
  2. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.
  3. Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.


Dari pengertian ilmu dan pengetahuan di atas, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.

Pengertian Teknologi





Menurut Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan.

Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :

Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.
Yang dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi tiga syarat utama yaitu :
a.       Persyaratan Teknis, yang termasuk di dalamnya adalah :

  • memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
  • jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
  • menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
  • memperlihatkan tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.

b.      Persyaratan Sosial, meliputi :

  • memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
  • menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
  • menekan seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
  • membatasi sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.

c.       Persyaratan Ekonomik, yaitu :

  • membatasi sedikit mungkin kebutuhan modal
  • mengarahkan pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional
  • menjamin agar hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen
  • dapat mengarahkan lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.

Teknologi, selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.

Kemiskinan



Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh. Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.

Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Terutama aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial di antara sesama warga masyarakat yang bersangkutan, seperti perbedaan suku bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.

Sementara itu klasifikasi atau penggolongan seseorang atau masyarakat dikatakan miskin ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur utama, yaitu :

Tingkat pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah dan siapa yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan menggunakan batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil persamaannya dalam kg beras.

Kebutuhan relatif per keluarga. Dibuat berdasarkan atas kebutuhan minimal yang harus dipenuhi dalam sebuah keluarga agar dapat melangsungkan kehidupannya secara sederhana tetapi memadai sebagai warga masyarakat yang layak.

Jika dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua persepsi masyarakat yang cukup berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama adalah yang berpikir rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur dengan jumlah serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai untuk memelihara dan menikmati hidupnya.

Semakin banyak jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan makin tinggi taraf kemakmuran hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah pandangan masyarakat umum, terutama pedesaan. Mereka beranggapan bahwa kemakmuran tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur bila sudah ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil atau sosial yang dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya.


Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :


  • Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah dan mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
  • Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
  • Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.

Usaha memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan dan memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan kaitannya dengan Kemiskinan

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan.

Bila ditelaah, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia). Manusia dalam pekerjaan ilmiahnya tidak hanya bekerja dengan akal budinya, melainkan dengan seluruh eksistensinya. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama. Ilmuwan selaku ahli teknologi harus bersikap mempunyai tanggung jawab sosial, yakni tanggung jawab terhadap masyarakat menyangkut asas moral mengenai penelitian terhadap obyek telaahankeilmuan dan penggunaan pengetahuan ilmiah (teknologi) dengan segala akibat sosialnya.

Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.


Kesimpulan

Kemiskinan adalah suatu keadaan yang dialami oleh seorang atau sekelompok orang yang tidak memiliki tempat tinggal, penghasilan yang dibawah rata-rata minimum,dan lain-lain. Pada umumnya hal ini kebanyakan dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah. Kemiskinan dapat terjadi oleh beberapa faktor, seperti pendidikan yang rendah, sifat malas bekerja, dan tidak memiliki keterampilan. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya memberikan kesempatan memperoleh pendidikan kepada seluruh masyarakat baik masyarakat kalangan bawah, menengah maupun kalangan atas dan pengarahan tentang pentingnya arti sebuah pendidikan demi meyongsong masa depan yang lebih sejahtera.

Tuesday 18 November 2014

Futures Company Scams

I have story about futures corporate scams, I get thist story from some one who write his experience on kaskus.co.id when he was cheated by company futures. Okey, just read

-----------------------------------------------------------



My name is Wahyu, I am a doctor in the district. Purworejo, Central Java. I want to share some experience as someone who was initially very stupid on Forex trading , the aim is for no longer who fooled by forex investment business / Gold are performed by Person irresponsible like what I experienced with the Person PT. Millenium Penata Futures Yogyakarta.

 On one day in February of 2012 there was a woman who called Sita Arum Subekti contact me, she wanted to consult on health issues. But gradually she also offers a FOREX investment products.

At that time I was totally blind about this Forex business, but once described by Sita who claimed is an independent manager of PT. Stylists Millennium Forex (MPF) I started to be tempted to follow the business which she offers although I still do not understand. The reason I am interested to participate in this business because of the following reasons:

1. Business forex provides a great advantage and is relatively safe.
2. With a capital of 100 million she could provide benefit more than 20 Million per month.
3. Sita guarantee (although unwritten) that funds will be managed safely.
4. Sita will give me training on this business until I really know and understand.
5. The fund will be managed jointly managed by the boss at the office of PT. MPF.
6. Each transaction that will be reported on the owners of capital
7. Last reply made me more interested to join this business because Sita claimed was the sister of my class in junior high school 1 Purworejo and high school Purworejo, because I believe that these people will not cheat !!

Of the many reasons finally I persuaded to follow this business. At the beginning I tried to invest $ 10,000 with a minimum deposit in order to secure reasons in forex trading is 100M. Finally I deposited the money from my account to the account of PT BCA segregated account. MPF.

After the beginning invest $ 10,000 in February, proved true that Sita provide investment results during the first month of more than about 20 million. But I do not know where the money was coming from, because at the moment after I observed from the evidence Transactions (trade) who sent an email to me at that time, was Sita never make a withdrawal (withdrawal) trading profit results from my account because the numbers at my account mostly Floating and Minus.

From that I was suspiciously, maybe she use personal money, the aim is to I more confident and interested to increase my investment again. Because at that time I said to Sita, if the promised true, I was would add greater investment.

At that time she also tease me to participate in trading of gold that would provide greater benefits. But for gold trading we have to invest $ 25,000 to make it more secure. Sita said In gold trading, my account will be directly handled by the boss in the office of PT. MPF is more advanced of gold trading. From that I was more confident and passion for TOP UP funds.

Finally, I follow her seduction again and I do TOP UP funds up to $ 25,000 on the first account, plus I opened one again $ 10,000 Accounts specifically for forex trading. But after I saw it again in a trading statement turns Top up when the position was being Floating and minuses so that existing funds in I account is only  $ 21,000

In addition to top up the funds on the past acount trading to complete a total investment of $ 25,000 of the total funds will be used to trade gold. I also opened one more account of $ 10,000 for trading Forex because according to Sita, for Trading Forex and Gold she suggested to separate. Since at that time I really BLIND and STUPID about forex and I just believe because she was a school friend and finally I agree to open account trading again.

After top up the fund and open a new account of this disaster strikes. My ignorance in this FOREX really put to good use by Sita to deceive me. The various commitments that she mentioned none fulfilled.

1.      Starting from the mentoring / training to learn forex which she promised to do every weekend at all until I lost money though have never come to me to provide training on forex.

2.      Every trading transactions, Sita Promise will report all transactions that she did to me and superiors Enita, but in fact she had never reported to me as an investor and Enita as his boss at the office of PT. MPF even recognized it immediately by Enita about the carelessness of his subordinates.


3.      Promises to give profit 20 million / month of the  100 million that I deposited, plus 250 million fund that will be used to plan a gold trading which is expected monthly minimum can provide at least 60 million profit in the end just BULLSHIT !! in fact started February 2012 I invested it only 4 months later at the end of May, Both fund trading account is OUT. With details of funding $ 25,000 is out too, while the rest of the funds that $ 10,000 about $ 2000 ,finally I decided to pull it because I am sure will also be depleted if not withdrawn.

4.      Sita said that funds $ 25,000 she will not manage themselves but will be managed by the boss at the office who does know about the gold trading, but in reality the fund $ 25,000 are not used for trading gold but still she used to forex trading and the holding is Sita alone, not the boss at the office like she said at the beginning.


5.      I have a password investors but strangely since beginning I investment, I can not even login to access MT4 already installed on my PC. When I confirmed to Sita said maybe my PC errors, then I moved to IPAD & LAPTOP which installed MT4 but still I can not access my account.

6.      Sita difficult to reach, on the phone does not answer, sms & BBM unanswered, I sent a message to facebook also not responded. Finally after I lost all funds, precisely Enita as the manager of Sita who explained to me. While Sita is absolutely no good intent to explain / apologize. Precisely my BBM contacts was delete by Sita, friendship in the FB in Blocked so I could not access his FB.

7.      There is no risk management, but from the beginning that investors should establish how the risk that losses will be covered. In this case Sita did not ask me about the percentage of the risk management until my money runs out no trace.

-END-


The case could be a lesson for us, so that more be careful when we are going to make an investment. In my opinion, the case is just another form of "scam" which wrapped in business terms.

At first mode of investment scam / forex trading as it still able to pay profits to its customers. But more and more people join, commissions and profit to be paid be large, finally be borne by the manager and ultimately cause manager leave when the commission is not paid.

As well as customers are only given a little information about the risks in forex trading. The marketing in this case only promises great benefits, so that the customers did not bear responsibility for investing because of lack information and knowledge in forex trading.

I think if you want to invest futures like this, first learn about the system and risk. Because brokers who manage your money just new people who have not mastered on forex trading. Second, read the letter agreement carefully. Don’t be trusting of others, although it friend.

Reference :

Sunday 16 November 2014

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

A. PELAPISAN SOSIAL



1. PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

2. DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PELAPISAN SOSIAL
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
      a. Ukuran Kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesame
      b. Ukuran Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
      c. Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
      d. Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

3. SIFAT PELAPISAN SOSIAL
Menurut soerjono soekanto, dilihat dari sifat pelapisan sosial dibedakan menjadi :
      a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh : Rasialis (kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih).
b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh : Seseorang yang miskin bisa menjadi kaya jika ia ingin berusaha.
c. Stratifikasi Sosial Campuran
stratifikasi ini merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Contoh : Seseorang yang memiliki kasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.

4. TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya
     sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam
     masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai
     sesuatu yang dihargai.
3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan
     Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang
     memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
4) Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari
     masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh  
     kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua
     (jumlahnya lebih banyak).
5) Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki
     tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga
     untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan Sosial, yaitu :
a. ukuran kekayaan
b. ukuran kekuasaan
c. ukuran kehormatan
d. ukuran ilmu pengetahuan

5. TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
– Terjadi dengan Sendirinya
   Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
   menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya      
   oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa
   disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat,  
   waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
– Terjadi dengan Sengaja
   Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini
   ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada
   seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan
    harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas
    (Vertikal ).
 study kasus :
pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam.
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.

6. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF DARI SISTEM PELAPISAN SOSIAL
Sistem pelapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat sangatlah mungkin terjadi, karena adanya tingkatan kesenjangan-kesenjangan yang didasari dari beberapa hal misalnya dari segi Ekonomi, ini akan menimbulkan stratifikasi sosial yang sangat mencolok. Masyarakat dan lingkungan sosialnya menjadi elemen yang tak dapat terpisahkan sehingga akan menimbulkan efek-efek tertentu sesuai dengan pola pikir dan lingkungan masyarakt sosial itu sendiri.
Beberapa aspek yang akan timbul akan menimbulkan kesenjangan sosial dan diskriminasi, aspek negatif ini bisa saja terjadi pada daerah-daerah pedesaan, pasalnya pedesaan yang umumnya petani akan senantiasa lebih dikuasai oleh tengkulak-tengkulak yang memainkan harga pasar yang cenderung seringkali merugikan para petani, contohnya para petani daun bakau untuk pembuatan rokok, harga bakau harus ditentukan oleh tengkulak yang sudah bekerja sama dengan produsen rokok yang telah memiliki nama. Tingkatan ekonomi lah yang membuat stratifikasi sosial ini muncul, belum lagi karena jabatan dan tingkat pendidikan.
Aspek lain dari pelapisan sosial ini bisa saja menjadi hal yang menguntugkan bagi sebagian orang, aspek positif ini dapat kita jumpai di berbagai tempat contohnya jika kita seorang pejabat pemerintah kita mungkin akan sedikit lebih mudah dalam urusan birokrasi, karena adanya bantuan orang dalam yang memiliki jabatan. Plapisan sosial di pedesaan mungkin akan menimbulkan hal baik bagi para pencari modal apabila seseorang yang memilik tingkat ekonomi menengah ke atas berpendidikan tinggi juga mempunyai jabatan dapat bekerja sama dengan masyarakat ke bawah untuk saling membantu dengan mendirikan koperasi kecil-kecilan dengan modal yang sudah di danai oleh orang yang mempunyai pengaruh kuat di daerah itu.


B. KESAMAAN DERAJAT



1. PENGERTIAN KESAMAAN DERAJAT
Persamaan derajat adalah persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lain. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi manusia. Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat. Sedangkan derajat kemanusiaan adalah tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan kewajiban azasi. Dengan adanya persamaan harkat, derajat dan martabat manusia, setiap orang harus mengakui serta menghormati akan adanya hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan dan dipelihara dalam hubungan kemanusiaan, baik dalam lingkungan keluarga, lembaga pendidikan maupun di lingkungan pergaulan masyarakat. Manusia dikarunian potensi berpikir, rasa dan cipta, kodrat yang sama sebagai makhluk pribadi (individu) dan sebagai makhluk masyarakat (sosial). Manusia akan mempunyai arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya di dalam masyarakat. Cobalah Anda renungkan? dan cobalah lakukan contoh perbuatan yang baik, misalnya Anda menolong tetangga yang sedang sakit walaupun tetangga Anda itu berbeda agama dengan Anda..

2. KESAMAAN DERAJAT ANTAR RAKYAT YANG TERCANTUM DIDALAM UUD 1945
Di Negara Indonesia sendiri Hak dan Kewajiban rakyat Indonesia tentang Kesamaan Derajat sudah tercantum di dalam UUD 1945, yaitu pasal :
1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi
   hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
   kemanusiaan
2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan
    tulisan.
3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.


Monday 10 November 2014

10 November dan Kehidupan Para Mantan Veteran

Mamat masih berlari menghindari hujan bom yang di jatuhkan dari pesawat penjajah. Tidak hanya bom, tetapi peluru dan popok bekaspun berhasil mamat hindari. Hari itu Mamat sedang berada di medan perang, perang dimana penjajah mencoba mengambil alih Indonesia. Demi kemerdekaan negerinya itu Mamat akan selalu berjuang sampai titik darah penghabisan.Tapi  Mamat tidak berjuang sendirian hari itu. Banyak pemuda pemuda Indonesia yang berjuang mati matian untuk mengusir penjajah.

Setelah lolos dari serangan penjajah, diam diam Mamat bersembunyi dan mengendap mengendap memasuki markas penjajah yang berada di kolong jembatan. Mamat memasuki lorong yang ada dikolong jembatan itu. Diduga lorong itu adalah tempat tahanan para pejuang yang tertangkap.

Dalam gelap Mamat menyisiri lorong tersebut, walaupun terkadang Mamat menginjak kotoran yang diduga itu adalah kotoran penjajah yang kebelet boker. Namun  semua itu tidak akan menghentikan langkah Mamat untuk membebaskan para pejuang yang tertangkap.

Tak lama setelah Mamat banyak menginjak kotoran yang melumuti sepatunya itu, Mamat melihat cahaya diakhir lorong. Dalam hati Mamat berdoa dan berupaya untuk tidak melambaikan tangan pada kamera, karena Mamat tau kalau ini bukan acara Dunia Lain. Sekitar 5 meter dari akhir lorong yang dipenuhi cahaya itu, Mamat melihat seseorang yang sedang membetulkan tali sepatunya. Pada waktu itu juga Mamat mendekati orang itu dan melayangkan tendangannya ke muka orang tersebut. Seketika orang tersebut tergeletak, lalu Mamat pun menodongkan senjatanya.

“Mamat ?” tanya orang tersebut.
Mamat kaget karena orang tersebut mengenalinya. “ Siapa kamu ?”
“Ini aku Mat ! Orang yang menikung pacarmu !”
Mamat mencoba mengenalinya, namun Mamat tetap tidak mengenalnya. Karena terlalu banyak orang yang menikung Mamat, selain itu muka orang tersebut dipenuhi kotoran, ya kotoran yang berasal dari sepatu Mamat ketika melayangkan tendangannya.
“Siapa kamu ?” tanya Mamat.
Sambil mengusap muka yang dipenuhi kotoran, orang itu menjawab .“ Ini aku Mat !! HERMAN !!“
“Herman !! Sedang apa kamu disini ?
“Aku mau membebaskan para tahanan dan mengusir penjajah itu Mat !!”
“Baiklah kalau begitu, mari bersama sama kita berjuang sampai titik darah penghabisan kita !!”

Mereka berdua melanjutkan misinya untuk membebaskan para pejuang yang ditahan terlebih dahulu.

Singkat cerita, Mamat dan Herman berhasil membebaskan para tahanan dan bekerjasama melawan penjajah pada kesempatan itu juga, hingga akhirnya para penjajah berhasil diusir dan diberantas.

Tiga puluh tahun berlalu, begitupun umur Mamat dan Herman kini sudah tua. Namun kini mereka tidak perlu lagi melawan penjajah, karena Indonesia telah merdeka. Kehidupan Mamat dan Herman kini serba kekurangan dalam hal ekonomi. Mamat dan Herman tidak mampu bersaing dalam mecari penghasilan, karena masa muda Mamat dan Herman telah dihabiskan untuk berjuang mati matian melawan penjajah. Mamat sadar kalau dimasa mudanya dia tidak mendapatkan pendidikan yang seharusnya bisa dijadikan modal untuk bersaing dalam dunia pekerjaan. Apa daya, Mamat dan Herman kini sudah tua. Untuk menyambung hidup pun mereka melakukan apa yang hanya mereka bisa saja. Terkadang Mamat harus terbaring lelah sambil mendengarkan lagu Sakitnya Tuh Disini by Bruno Mars.


Oke, itu sedikit cerita yang terlintas di imajinasi gue ketika gue makan nasi padang ga dikasih minum. Dan disini gue mau ngasih tau, ternyata di Indonesia ini banyak para veteran yang mungkin kurang perhatian dari pemerintah negara ini. Padahal dulu mereka mati matian memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia.

Hari ini tanggal 10 November 2014 tepatnya ini adalah hari pahlawan. Dan gue mau mengajak kalian sejenak untuk mebayangkan “ bagaimana sih  kehidupan para mantan veteran alias pejuang kita yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Apakah mereka mendapatkan tempat dan kehidupan yang layak atas apa yang telah mereka perjuangkan ?

Gue jadi inget dengan yang dikatakan Bung Karno “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan “. Namun sekarang tak sedikit para veteran perang yang hidup menderita. kehidupan para mantan veteran alias pejuang kita yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Apakah mereka mendapatkan tempat dan kehidupan yang layak atas apa yang telah mereka perjuangkan ?.

Mereka hidup dengan sangat kekurangan. Di tengah usia mereka yang sudah lebih separuh abad, mereka tidak dapat merasakan nikmatnya dunia, tetapi masih harus menjalani hari-hari dengan bekerja untuk mencari sesuap nasi. Ada banyak veteran perang kita yang mengalami nasib yang bisa dikatakan sangat malang. Mungkin gue share beberapa yang telah disorot media.


Silam, seorang lelaki tua yang tinggal di Desa Pelang, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan Jawa Timur. Ia menjadi tukang sapu di gereja dan Balai Desa Pelang. Untuk pekerjaannya itu ia mendapatkan upah sebesar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per bulan. Jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan mahalnya harga kebutuhan saat ini. Namun, uang sejumlah itu baginya sangat berharga untuk tambahan uang pensiunnya sebesar Rp 600 ribu per bulan. Meski demikian, Silam cukup bangga dengan apa yang dilakukannya. Pada usianya yang menjelang satu abad, ia tetap tidak membebani orang lain.



Gunawan, mantan kopral yang sekarang berusia 80 tahun, ia harus bekerja sebagai sopir alat berat di Jambi. Sewaktu muda dia berjuang di kesatuan kompi Merdeka Resimen Sumatera era 1948. Gunawan menjadi teknisi berbagai alat perang untuk mengusir penjajah Belanda yang membonceng NICA (Netherland Indie Civil Administration) dari daratan Sumatra bagian Tengah. Meski sejumlah dokumen menyatakan pejuang, Gunawan tetap tak dapat mencicipi dana pensiun veteran. Dilupakan negara tidak menyurutkan hidupnya. Gunawan juga tak mau berpangku tangan. Dia bertekad terus berjuang seumur hidup untuk terus bertahan di negeri ini.


Samsuri, seorang veteran kemerdekaan yang sudah berusia 91 tahun ini terpaksa harus mengetuk pintu-pintu kantor untuk menyambung hidupnya. Meskipun sudah tua, langkah Samsuri terlihat masih tegap. Sikap dan atributnya masih sama seperti saat dia aktif sebagai pejuang di front Ambarawa, Jawa Tengah. Namun, dia kini tak lagi memanggul senjata. Pria tua ini kemana-mana membawa sejumlah barang dagangan, seperti permen jahe dan jamu-jamuan. Dia terpaksa mengumpulkan rupiah demi rupiah karena tunjangan pensiunnya tak seberapa. Samsuri masih memiliki patriotisme. Dengan caranya sendiri dia mengingatkan arti perjuangan kemerdekaan 66 tahun silam.


Sidik yang merupakan mantan pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam tentara pelajar nasional, memasuki sembilan puluh tahun lebih. Warga Desa Brumbung, Kecamatan Mranggen, ini telah pikun dan sering keluar rumah sendirian, tak jarang ia juga membawa senjata tajam sehingga membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Kakek belasan cucu dan lima anak ini juga sulit diajak berkomunikasi, selain fungsi pendengarannya telah berkurang, kenangan masa perjuangan begitu lekat di ingatannya. Hampir semua jenis pertanyaan selalu dijawab dengan cerita kegigihan para pejuang untuk memperebutkan kemerdekaan.
Pertempuran lima hari di Semarang merupakan peristiwa yang paling diingat, karena banyak rekan-rekan seperjuangannya yang gugur, beruntung saat itu ia bersama sejumlah pejuang lainnya berhasil selamat setelah mundur sementara dari medan perang.Meski telah mempertaruhkan nyawanya untuk mengusir penjajah, tak serta merta ia mendapatkan penghidupan yang layak setelah kemerdekaan, tak mudah baginya untuk mendapatkan gaji pensiun veteran.

Surat keputusan Departemen Pertahanan tentang gelar kehormatan pejuang yang diperoleh pada tahun 1951 juga tidak lantas membuatnya langsung mendapatkan gaji pensiun veteran, baru sekitar 17 tahun terakhir ia mendapatkan tunjangan hari tua untuk para pejuang, itupun melalui proses berbelit yang sangat lama



Oke, masihkah kita menutup mata melihat semua itu ?. 
Inilah jalan hidup sebagian para veteran perang setelah melawan penjajah. Kemerdekaan bagi mereka belumlah usai. Mereka bukan lagi berperang melawan penjajah tetapi mereka harus berperang melawan kebutuhan perut dan usia yang terus menua dengan pasti. Pejuang pejuang di atas hanyalah beberapa potret para veteran. Masih banyak lagi nasib para veteran perang yang harus berjuang melawan nasib di tengah usianya yang sudah melebihi dari separuh abad.

Mereka tidak mendapatkan penghargaan dan kehidupan yang layak meski di masa lalu telah mempertaruhkan nyawa untuk kemerdekaan. Gue sangat berharap pemerintah memperdulikan nasib para veteran perang yang sangat memilukan ini.