Monday 13 October 2014

Pengertian Penduduk dan Kebudayaan, Masalah serta Solusi

I. PENGERTIAN 

Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
www.dnaberita.com

Pertambahan Penduduk di Indonesia
Penduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar, dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negara berkembang. Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikan bahwa penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angka ini merupakan dua kali lipat angka pertumbuhan penduduk total negaranegara berkembang pada umumnya, yakni sekitar 1,2 persen. Meski penduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar daripada negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan di negaranegara berkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya penduduk perkotaan secara absolut.

Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, dengan laju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000. Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk. Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005) diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa, dan kini hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan.

Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dari perdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi.

Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan adalah pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); serta reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitas rural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik.

Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalam kurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih merupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia.

Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakin berorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya (linkages) dengan ekonomi lokal, khususnya ekonomi perdesaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari desa ke kota.

Pengertian Penduduk Menurut Para Ahli
  • Menurut Jonny Purba, penduduk adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.
  • Menurut Srijanti & A. Rahman, penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut.
  • Menurut Ahmad Yani & Mamat Rahmat, penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara.
  • Menurut Waluyo, Suwardi, Agung Feryanto, Tri Harhanto, penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu daerah.
  • Menurut P.N.H Simanjuntak, penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara.
  • Menurut Dr. Kartomo, penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari warga negara atau bukan warga negara.
  • Menurut AA Nurdiman, penduduk adalah mereka yang menetap dan berdomisili dalam suatu negara.
  • Menurut Sri Murtono, Hassan Suryono, Martiyono, penduduk adalah setiap orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara dalam waktu yang cukup lama.
  • Menurut TIM MATRIX MEDIA LITERATA, penduduk adalah sekumpulan orang yang hidup dalam suatu wilayah geografis.
  • Menurut UUD 1945 Pasal 26 ayat (2), penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sementara yang bukan penduduk adalah orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa.

Beberapa pengertian penduduk menurut para ahli di atas merupakan definisi yang beragam namun tetap mengacu pada satu hal, bahwa penduduk adalah orang-orang yang berdomisili di sebuah negara.

refrensi : 

Pengertian Kebudayaan

hafidzabdillah.blogspot.com

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Refrensi :

II. PERMASALAHAN

Masalah Jumlah Penduduk 
Indonesia merupakan salah satu negara terpadat di dunia yang mempunyai penduduk yang sangat banyak. Kepadatan penduduk semakin meningkat di beberapa kota besar negara Indonesia terutama di ibukota negara Indonesia yaitu jakarta yang memang adalah kota terpadat di Indonesia. Jakarta merupakan ibu kota indonesia  yang banyak menarik pendatang dari dalam negeri maupun luar negeri. Jakarta pun merupakan pusat pemerintahan, pusat bisnis dan keuangan. Tak heran jika kota ini terpadat karena banyaknya transmigran yang bertransmigrasi ke kota Jakarta. Begitu juga masyarakat yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota Jakarta.

Dengan jumlah dan persentase penduduk perkotaan yang semakin besar dan semakin padat tersebut tentu akan menambah “beban hidup” perkotaan yang semakin berat sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang semakin kompleks di bidang-bidang sosial-ekonomi, sosial-budaya, politik-pemerintahan, ketertiban dan keamanan, dan sebagainya. Diantara berbagai permasalahan tersebut yang menonjol diantaranya adalah yang berhubungan dengan kemiskinan perkotaan yang meliputi kondisi, karakteristik, kebijakan sarana-prasarana lingkungan, dan aspek-aspek lainnya yang terkait

Jumlah penduduk yang terus bertambah tentunya memerlukan tempat tinggal, sedangkan lahan yang tersedia sangat terbatas. Terbatasnya lahan untuk mendirikan tempat tinggal menyebabkan harga rumah atau mungkin lahan untuk membangun rumah menjadi sangat mahal. Bagi masyarakat yang tidak mampu membeli rumah di tengah kota dengan harga mahal memaksa mereka untuk mendirikan rumah di bantaran sungai atau dipinggir rel kereta api. Pembangunan pemukiman di bantaran sungai jelas mengganggu ekosistem sungai. Masyarakat yang tinggal di sana selalu membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai, seperti sampah plastik, kertas, limbah organik dan anorganik hingga kotoran manusia. Sampah yang dibuang terus-menerus ke dalam sungai mengakibatkan terjadinya pendangkalan sungai. Ini adalah masalah yang serius, karena volume air yang dapat ditampung sungai akan menurun, sedangkan volume air terus meningkat, misalnya pada saat musim hujan. Karena sungai tak mampu lagi menampung air tersebut, akhirnya sungai pun meluap dan mengakibatkan banjir diarea pemukiman sekitar bantaran kali dan bahkan lebih luas lagi. Dampak yang sama juga ditmbulkan dari pembangunan pemukiman yang terus menerus di perkotaan. Kebutuhan lahan untuk membangun tempat tinggal bagi masyarakat yang terus bertambah mengakibatkan daerah resapan air semakin berkurang. Hal ini menyebabkan banyak air yang tidak dapat masuk ke tanah. Selain itu banyak sampah yang menumpuk di drainase air serta got yang mengakibatkan air menjadi tersumbat dan tidak bisa mengalir dengan lancar.

Semua itu merupakan dampak yang akibatkan karena padatnya jumlah penduduk.

Masalah Kebudayaan
Sir Edward Tylor, kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, kebudayaan erat sekali kaitannya dengan masyarakat. Dengan demikian, dalam diri masyarakat tersebut pasti mempunyai rasa tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya.

Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang semaikin maju, rasa tanggung jawab itu sudah semakin pudar. Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya. Hal ini dikarenakan semakin gencarnya media elektronik, khususnya televisi, yang menayangkan budaya- budaya barat. Hal ini dengan mudah merusak pola pikir masyarakat khususnya generasi muda. Mereka cenderung melupakan kebudayan bangsa sendiri dan beralih ke budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Hal ini tidak akan terjadi apabila televisi membatasi dan memfilter acara yang ditayangkan.

Televisi seharusnya bisa menampilkan wajah seni dan budaya Indonesia, acara tersebut bisa juga dikemas secara profesional misalnya melibatkan artis terkenal yang mampu menjadi daya tarik sebuah kesenian. Atau bisa juga dalam bentuk festival yang bisa secara rutin diselenggarakan misalnya setiap bulan, dengan adanya acara festival secara rutin, diharapkan bangsa Indonesia akan mengenal dan mencintai seni dan budayanya sendiri.

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.

Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:


  • Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.
  • Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.
  • Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
  • Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
  • Out Carries Produc, Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

III. SOLUSI

Solusi Jumlah Penduduk
Dari yang saya bahas di atas, permasalahan secara garis besar terjadi karena urbanisasi. Ada beberapa upaya yang bisa mencegah ataupun mengurangi urbanisasi, berikut diantaranya :

  • Melaksanakan  pembangunan  secara  desentralisasi,  yaitu  pembangunan  yang merata  atau menyebar  berpusat  pada  daerah-daerah.   
  • Masing-masing daerah akan mengembangkan daerah sekitarnya.
  • Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan. 
  • Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas kesehatan, sekolah, tempat hiburan, dan transportasi.
  • Mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan melalui program keluarga berencana.
  • Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi,  menggiatkan koperasi unit desa. 
  • Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lehih mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling. 
  • Mengeluarkan  peraturan  untuk  mempersulit  perpindahan  penduduk  desa  ke kota,   misalnya   izin   pindah   ke   kota   sulit,   Jakarta   dinyatakan   tertutup   bagi  pendatang baru.


Solusi Kebudayaan
Dari permasalahan budaya diatas, secara garis besar teknologi yang sangat mempengaruhi masyarakat. Teknologi yang sekarang ini sangat identik dengan budaya barat dan secara tidak langsung telah berhasil membuat masayarakat Indonesia buta terhadap budaya sendiri. Menurut saya, karena perkembangan teknologi yang sangat cepat seharusnya pemerintah bisa mengarahkan masyarakat dan lebih mengenalkan kebudayaan Indonesia melalui teknologi itu sendiri.

Refrensi :
http://azimsmile46.wordpress.com/2011/05/23/masalah-masalah-budaya/
http://ditamyworld.blogspot.com/2013/04/pemecahan-masalah-urbanisasi-dari-desa.html

0 comments: